Upaya Puskesmas Siatas Barita dalam penurunan prevalensi stunting di Kecamatan Siatas Barita


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan kekurangan gizi kronis terutama di 1000 hari pertama kehidupan. Kekurangan gizi terjadi sejak dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depan.

Sasaran upaya penanggulangan stunting yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara  meliputi :

  1. Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
  2. Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
  3. Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
  4. Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah
  5. Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
  6. Pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting
  7. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi
  8. Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
  9. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
  10. Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
  11. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
  12. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
  13. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
  14. Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap
  15. Keluarga yang STOP BABS
  16. Keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Salah satu hal yang dilaksanakan oleh Puskesmas Siatas Barita adalah pelaksanaan Kelas Ibu Balita dan Inovasi Penemuan dan Penanganan Balita Stunting.

  1. 1. Kelas Ibu Balita 
    Setiap Ibu balita,Ibu hamil dan Calon Ibu diundang untik menghadiri kegiatan Kelas Ibu Balita.
    Tujuan Kelas Ibu Balita
  2. a. Edukasi Ibu menyusui dan ASI Eksklusif
    b. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada   bayi
    c.Meningkatakan ketrampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang pada balita
    d. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakanstimulasi perkembangan balita
    e. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan mencuci tangan yang benar.
    f.Meningkatkan pengetaahuan ibu tentang penyakit terbanyak,cara pencegahan dan perawatan balita.

2. AKSI INTERVENSI PENANGGULANGAN BALITA STUNTING OLEH TIM INOVASI BANG-NIK (Beri Anak Stunting Makan Ikan) DI KECAMATAN SIATAS BARITA.


SETIAP BALITA STUNTING WAJIB MENDAPATKAN INTERVENSI DARI TIM INOVASI .
Kegiatan dimulai dari :
➡️ Penemuan kasus stunting didesa dilaporkan oleh bidan desa
➡️ Hasil Laporan dari desa langsung diverivikasitim dari Puskesmas
➡️ Tim inovasi melakukan intervensi penaganan stunting
➡️ Petugas desa memberikan ikan kepada keluarga stunting dan bersama  dengan tim memberikan edukasi pengolahan ikan menjadi makanan bergizi.